BUKU ANAK



Mengindonesiakan Anak Menganakan Indonesia


Saya termasuk orang yang beruntung karena dua hobi ini; menulis dan melancong. Dua hobi asik yang membuat saya betah di muka bumi ini. Beruntung, sepuluh tahun silam, saya berkeliling Indonesia. Naik sepeda motor. Dari satu pulau meloncat ke pulau lainnya. Ekspedisi Zamrud Khatulistiwa ini berhasil mencatat 80 pulau dan setumpuk dokumentasi. 

Pengalaman ini tentu sulit dilupakan dan sulit "ditandingi" oleh orang kebanyakan. Butuh "kegilaan" untuk menikmati prosesnya tanpa ndumel, "baper", dan mau apa adanya. Menantang bahaya? ah, tentu saja. Tapi, bukankah hidup ini terasa lebih hidup karena tantangan?

Nah menariknya, tiba-tiba saya ingin menulis dan menerbitkan serial buku anak. Jenis buku yang tidak pernah saya bayangkan. Menulis buku populer biasa. Menulis reportase ciamik juga biasa. Menulis buku anak? weleeh, aing teu ngarti!

Terus darimana mulainya? bagaimana bentuknya? Cerita apa? Bagaimana menyeimbangkan ilustrasinya? wah banyak pertanyaan. Bisa jadi, mimpi bikin buku anak hanya menjadi bunga tidur saja.

Mimpi saya sederhana; menulis buku anak yang saya adaptasi dari kisah perjalanan saya. Ada banyak tempat, cerita orang, dan alam yang rasanya menarik jika dikemas untuk buku anak. Dan ini adalah modal yang berharga buat saya untuk memulai cerita anak. 





1. Observasi

Saya mulai dari rumah. Melihat aktivitas anak. Interaksi sosialnya. Dan juga bacaan anak. Saya melihat ada kebutuhan yang mendasar bagaimana membangun imajinasi anak. Lalu, saya bandingkan dengan buku-buku anak yang beredar di pasaran. Apa perbedaan yang mau dibikin?

2. Ide

Saya mulai dari pengalaman tentang kisah perjalanan saya keliling Indonesia. Mari kita cicil cerita apa saja yang layak untuk dikisahkan. 

3. Menulis

Saya tidak punya pengalaman dalam menulis buku anak. Caranya? baca dan perhatikan setiap buku anak yang dianggap bagus. Jangan putus asa. Kembangkan dan hidupkan kalimatnya. Cari kata yang mudah dipahami oleh anak. Ingat, pesan cerita lebih penting ketimbang dari bentuk ceritanya. 

4. Cari ilustrator

Ilustrator Indonesia keren-keren. Gambarnya luar biasa ajaib. Cari yang bisa diajak kerja sama. Kontak dan ceritakan konsepnya, tujuan, kemasan, dan tentukan nilai apresiasinya. 


5. Diskusikan

Cerita anak sangat dinamis. Diskusikan draft pertama, kedua, ketiga dengan teman dan sahabat Anda. Ceritakan sesering mungkin pada anak-anak. Lihat bagaimana reaksinya? Pertanyaannya? Pesannya?

6. Wujudkan mimpinya

Jangan putus asa! lakukan dengan sepenuh hati. Ramu imajinasi, rasa, obervasi, pengalaman. Bermainlah sesering mungkin dengan anak-anak. Dalami karakternya. 

Nah, saya urai sedikit pengalaman selama jungkir balik menulis buku anak. Saya sendiri masih merasa belum sempurna untuk menjadi seorang penulis buku anak. Saya butuh belajar banyak bagaimana menulis buku anak yang baik. Semoga membantu dan mari kita berkarya. 







Comments

Popular Posts